Hmm, hai apa itu BCD? apa itu Excess-3? Apa itu gray? Apa itu ASCII? pertanyaan seperti itu akan dibahas dibawah, jadi silahkan baca dengan cermat dan teliti, oke. Oke langsung baca saja yang ingin membaca atau copas kalau yang ingin mengcopas, copasnya jangan semua separo aja ya, kalau kamu keterima adsense dari copas artikel saya, bagi setengah ya :). Oke langsung baca saja, monggo dibaca!
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa, hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner dan keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner.
Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu angka BCD yang terdiri dari 4 bit. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca tulisan pada contoh berikut ini:
Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD standar. Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3 dikomplemenkan akan menghasilkan komplemen dalam desimal.
Ubah bilangan desimal 11 ke kode XS-3
11 (Desimal) = 0100 0100 (XS-3)
Kok bisa? tinggal tambah aja bilangan desimal 1 dan 1 itu ditambah 3, nanti hasilnya 4 4 kan dan konvert ke kode XS-3 gimana? lihat tabel diatas.
Lha bagaimana kalo kode XS-3 di konvert ke Desimal, gampang kok.
Contoh :
0111 1000 1010 (XS-3) = 4 5 7
Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat dari kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.
BCD (Binary Code Decimal).
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa, hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner dan keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner.
Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu angka BCD yang terdiri dari 4 bit. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca tulisan pada contoh berikut ini:
Dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110 = 00012
710 = 01112
010 = 00002
110 = 00012
710 = 01112
010 = 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110 = 0001BCD
710 = 0111BCD
010 = 0000BCD
110 = 0001BCD
710 = 0111BCD
010 = 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Kode Excess-3 (XS-3).
Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD standar. Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3 dikomplemenkan akan menghasilkan komplemen dalam desimal.
Ubah bilangan desimal 11 ke kode XS-3
11 (Desimal) = 0100 0100 (XS-3)
Kok bisa? tinggal tambah aja bilangan desimal 1 dan 1 itu ditambah 3, nanti hasilnya 4 4 kan dan konvert ke kode XS-3 gimana? lihat tabel diatas.
Lha bagaimana kalo kode XS-3 di konvert ke Desimal, gampang kok.
Contoh :
0111 1000 1010 (XS-3) = 4 5 7
hmm gimana, coba cermati angka dengan tabelnya, nanti pasti tau.
Kode Gray.
Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat dari kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.